Berikan Contoh Hewan Yang Mengalami Metamorfosis

Berikan Contoh Hewan Yang Mengalami Metamorfosis

Apa saja Ciri-ciri Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna?

Beberapa ciri hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yakni bentuk nimfa yang baru menetas memiliki kesamaan yang mencolok dengan bentuk serangga dewasa.

Selain itu, tidak ada fase kepompong yang melibatkan transformasi internal dan perbedaan yang mencolok antara nimfa dan serangga dewasa terletak pada kehadiran sayap, karena sayap tumbuh secara bertahap pada nimfa sehingga akhirnya menyerupai bentuk dewasa.

Dengan demikian, tahap perkembangan ini menunjukkan adaptasi yang langsung tanpa melibatkan pembentukan kepompong.

Maka dari itu, dengan mengetahui pengetahuan tentang metamorfosis hewan memiliki signifikansi besar dalam pemahaman ekologi dan perilaku hewan. Proses metamorfosis mempengaruhi adaptasi dan strategi kelangsungan hidup suatu spesies terhadap lingkungannya.

Selain itu, pemahaman tentang metamorfosis dapat memberikan wawasan dalam upaya pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam. Studi mengenai metamorfosis juga memberikan kontribusi penting dalam bidang kesehatan, pertanian, dan bioteknologi, mengingat beberapa hewan yang mengalami metamorfosis memiliki dampak langsung terhadap ekosistem dan kesejahteraan manusia.

Yuk, Eksplorasi Dunia Hewan Lebih Seru dengan Yupi Vegasaurus!

Nah, Yupiers dapat memberikan berbagai pengetahuan tentang dunia hewan kepada anak-anak sejak dini. Ada berbagai macam jenis hewan yang patut diketahui si kecil sejak dini, seperti hewan buas, hewan endemik, hingga hewan yang dilindungi.

Melalui Yupi Vegasaurus, Yupiers dapat memberikan anak wawasan yang tidak membosankan tentunya, karena Yupi Vegasaurus merupakan salah satu produk Yupi yang memiliki bentuk berbagai jenis dinosaurus yang lezat rasanya.

Itu dia beberapa informasi dan pembahasan terkait hewan yang mengalami metamorfosis sempurna mulai dari kupu-kupu hingga lalat. Yupiers juga dapat melihat berbagai pengetahuan mengenai hewan herbivora ataupun fakta unik hewan lainnya disini.

Semoga bermanfaat, ya!

Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologis yang melibatkan perubahan bentuk tubuh yang signifikan pada suatu organisme dari satu tahap ke tahap lainnya selama siklus hidupnya. Proses ini umumnya terjadi pada hewan, terutama serangga, amfibi, dan beberapa kelompok hewan lainnya.

Dalam sebuah jurnal berjudul "What is Metamorphosis?" oleh Bishop, C. D., et al., mereka menjelaskan bahwa metamorfosis berasal dari kata Yunani, yakni "meta", yang berarti "perubahan" dan "morphe" yang berarti "bentuk”, adalah suatu proses biologi yang umumnya terkait dengan sekelompok hewan, seperti serangga, amfibi, beberapa ikan, dan banyak invertebrata laut. Istilah "metamorfosis" secara tradisional digunakan dalam konteks transformasi bagi organisme hewan.

Masih berkaitan dengan penjelasan sebelumnya, Britannica juga menjelaskan bahwa metamorfosis adalah perubahan mencolok dalam bentuk atau struktur suatu organisme setelah proses penetasan atau kelahiran. Proses ini diatur oleh hormon molting dan hormon remaja, yang bersifat tidak spesifik pada jenis tertentu. Perubahan fisik yang terjadi, termasuk pertumbuhan dan diferensiasi, disertai oleh perubahan dalam fisiologi, biokimia, dan perilaku organisme masing-masing hewan.

Metamorfosis memiliki dua jenis utama, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna melibatkan empat tahap, yakni telur, larva, pupa, dan dewasa. Selama proses ini, terjadi perubahan bentuk dan fungsi yang signifikan. Sementara itu, metamorfosis tidak sempurna hanya melibatkan tiga tahap, yakni telur, nimfa, dan dewasa.

Nah, kali ini Yumin akan berbagi beberapa informasi hingga contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, mulai dari kupu-kupu hingga lalat.

Proses metamorfosis pada kupu-kupu dimulai ketika telur menetas, dan larva (ulat) muncul dalam waktu 3 hingga 5 hari.

Selama fase larva, hewan ini akan mengkonsumsi dedaunan untuk tumbuh, mengalami beberapa kali pergantian kulit selama pertumbuhannya. Setelah mencapai stadium empat, larva akan mencari tempat berlindung, melekatkan diri ke ranting, dan berubah menjadi kepompong.

Fase kepompong berlangsung sekitar 20 hari, di mana kupu-kupu memasuki periode tanpa makan atau minum. Setelah fase ini, kupu-kupu dewasa akan muncul, mengeringkan sayapnya selama 1 hingga 2 jam sebelum terbang untuk pertama kalinya.

Berdasarkan penjelasan dari National Geographic, kupu-kupu memiliki kompas magnetik internal yang membantunya bermigrasi dengan arah yang tepat meski cuaca sedang mendung. Hal ini menjadi salah satu fakta yang unik dari kupu-kupu.

Proses metamorfosis sempurna pada lebah mirip dengan kupu-kupu. Lebah dewasa bertelur, dan setelah satu minggu, telur menetas menjadi larva. Larva akan menghabiskan waktu satu minggu untuk makan sebelum memasuki tahap kepompong.

Selama tahap kepompong, lebah tidak makan hingga berubah menjadi lebah dewasa. Keseluruhan proses metamorfosis pada lebah memerlukan sekitar 21 hari atau tiga minggu.

Dilansir dari National Geographic, lebah memang dikenal karena menghasilkan madu, tetapi sebenarnya madu diproduksi lebah sebagai stok makanan untuk musim dingin.

Semut juga merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Metamorfosis semut dimulai ketika telur menetas, menghasilkan larva yang membutuhkan waktu 6 hingga 12 hari. Selama fase ini, larva diberi makan oleh semut dewasa sebelum memasuki tahap pupa.

Waktu yang diperlukan untuk fase pupa pada semut bervariasi tergantung pada jenisnya, namun umumnya berkisar antara 9 hingga 30 hari sebelum berubah menjadi semut dewasa. Proses ini memberikan contoh tambahan tentang keragaman siklus hidup hewan yang mengalami metamorfosis sempurna di alam.

National Geographic sendiri menyatakan bahwa semut adalah salah satu makhluk paling kuat, karena semut bisa mengangkat beban 50 kali lebih berat dari berat badannya.

Proses metamorfosis sempurna juga terjadi pada nyamuk. Siklus metamorfosis nyamuk dimulai dari telur yang menetas menjadi larva, yang dikenal sebagai jentik-jentik. Selama fase larva, nyamuk hidup di air dan sering muncul ke permukaan untuk bernapas udara.

Setelah itu, jentik-jentik tersebut mengalami perubahan menjadi pupa yang menempel di air. Pada tahap pupa, nyamuk tidak makan selama 2-7 hari sebelum akhirnya menjadi nyamuk dewasa.

Meskipun umumnya membutuhkan waktu 2 minggu, kondisi lingkungan dapat mempengaruhi proses metamorfosis nyamuk, yang menjadikannya bisa lebih cepat atau lebih lambat.

Fakta menariknya, menurut penelitian dari National Geographic, nyamuk betina yang menghisap darah untuk bertelur menggunakan darah sebagai sumber protein untuk telurnya.

Hewan berikutnya yang mengalami metamorfosis sempurna adalah katak. Katak, yang dikenal dapat hidup di dua lingkungan, yakni di air dan di darat, mengalami fase metamorfosis yang melibatkan telur, kecebong, katak muda atau katak berekor, dan terakhir katak dewasa.

Proses metamorfosis katak memakan waktu relatif lama, sekitar 16 minggu, sebelum mencapai tahap dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa katak memiliki siklus hidup yang melibatkan transformasi morfologis yang signifikan, yang memungkinkan mereka mampu beradaptasi dengan dua habitat yang berbeda.

Kumbang juga merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Proses ini dimulai dengan kumbang dewasa yang bertelur, dan kemudian telur tersebut menetas untuk menjadi larva.

Larva kumbang selanjutnya mengalami perubahan menjadi pupa, yang merupakan fase transisi menuju bentuk kumbang dewasa yang sempurna. Dengan demikian, kumbang mengikuti pola perkembangan yang melibatkan transformasi morfologis yang sempurna seperti kupu-kupu hingga katak.

Proses metamorfosis sempurna pada lalat melibatkan empat tahap utama: telur, larva (ulat), pupa, dan imago (dewasa). Lalat dewasa bertelur, dan dari telur tersebut menetas larva yang akan aktif makan. Larva lalat mengalami beberapa kali pergantian kulit selama pertumbuhannya.

Setelah mencapai pertumbuhan maksimal, larva memasuki tahap pupa, di mana terjadi transformasi internal yang intensif. Dalam beberapa minggu, pupa berubah menjadi lalat dewasa yang siap terbang dan berkembang biak, menutupi siklus hidup metamorfosis sempurna pada lalat.

Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna terakhir adalah kutu. Kutu dewasa bertelur, dan telur tersebut menetas menjadi larva yang menyerupai dewasa tetapi lebih kecil. Larva mengalami beberapa pergantian kulit dan aktif mencari makan.

Setelah fase larva, kutu memasuki tahap pupa. Dalam beberapa waktu, pupa berubah menjadi kutu dewasa yang kemudian berkembang biak. Proses ini menunjukkan siklus metamorfosis sempurna pada kutu.

Apa Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna?

Perbedaan utama antara metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna terletak pada jumlah tahap dan tingkat perubahan morfologis yang dialami oleh organisme selama siklus hidupnya. Metamorfosis sempurna melibatkan empat tahap utama, yakni telur, larva, pupa, dan imago (dewasa).

Selama proses ini, organisme mengalami perubahan bentuk dan fungsi yang signifikan dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Di sisi lain, metamorfosis tidak sempurna terdiri dari tiga tahap, yakni telur, nimfa, dan dewasa. Pada tahap nimfa, organisme menunjukkan kemiripan dengan bentuk dewasa, meskipun mungkin tanpa sayap atau dalam kondisi yang belum sepenuhnya berkembang.

Dalam konteks metamorfosis tidak sempurna, tidak ada tahap pupa yang mencakup perubahan bentuk yang signifikan seperti pada metamorfosis sempurna.

Apa Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna?

Perbedaan utama antara metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna terletak pada jumlah tahap dan tingkat perubahan morfologis yang dialami oleh organisme selama siklus hidupnya. Metamorfosis sempurna melibatkan empat tahap utama, yakni telur, larva, pupa, dan imago (dewasa).

Selama proses ini, organisme mengalami perubahan bentuk dan fungsi yang signifikan dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Di sisi lain, metamorfosis tidak sempurna terdiri dari tiga tahap, yakni telur, nimfa, dan dewasa. Pada tahap nimfa, organisme menunjukkan kemiripan dengan bentuk dewasa, meskipun mungkin tanpa sayap atau dalam kondisi yang belum sepenuhnya berkembang.

Dalam konteks metamorfosis tidak sempurna, tidak ada tahap pupa yang mencakup perubahan bentuk yang signifikan seperti pada metamorfosis sempurna.

Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna

Daur hidup dari capung dimulai dari menetasnya telur setelah 1-3 minggu. Telur menetas menjadi larva capung yang mana akan mengalami pergantian kulit sebanyak 8-12 kali.

Fase ini berlangsung sangat lama bahkan dapat mencapai 4 tahun sampai pada akhirnya menjadi capung dewasa.

Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna lainnya adalah kecoak. Mirip dengan capung, fase perkembangan awal dari metamorfosis dimulai dari telur. Telur kecoak pada umumnya akan menetas pada rentang waktu 24-38 hari.

Setelahnya, telur akan menetas menjadi nimfa. Pada fase ini nimfa kecoak akan berganti kulit beberapa kali. Mulai dari masih menjadi nimfa kecil berwarna putih dengan tubuh yang lunak hingga menjadi kecoak muda dengan ukuran lebih besar, tubuh yang mengeras dan bewarna lebih gelap.

Pada kondisi optimal, setelah berganti kulit 8 kali dalam waktu 9 bulan, nimfa akan berubah menjadi kecoak dewasa dengan sayap dan mulai bisa terbang.

Sumber: Just Fun Facts

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna ketiga adalah jangkrik. Seperti dua hewan sebelumnya, jangkrik juga melalui 3 tahapan hingga menjadi jangkrik dewasa.

Di dalam siklus tersebut, jangkrik memerlukan waktu kurang lebih 83 hari sampai menjadi jangkrik dewasa. Pada fase telur, jangkrik memerlukan waktu 3 hari untuk menetas.

Sesudah menetas, nantinya nimfa akan keluar, fase ini berlangsung selama 40 hari. Setelah menjadi jangkrik dewasa, hewan ini umumnya memerlukan waktu selama 40 hari dan siap kawin untuk bereproduksi.

Berbeda dengan jangkrik, ketika ada di fase telur, umumnya belalang memerlukan waktu selama 1 hingga 10 bulan agar bisa menetas. Hal tersebut bergantung dari jenis belalang serta kondisi lingkungan.

Contohnya seperti di daerah yang memiliki musim dingin, telur belalang akan menetas lebih lama dibanding saat ada di daerah tropis. Sesudah menetas, telur belalang akan keluar dari cangkang dan mulai mencari makan.

Ketika menjadi nimfa, belalang hanya mengandalkan kaki kecilnya untuk merayap di ranting tanaman, fase ini berlangsung selama 30 hingga 40 hari sampai berubah menjadi belalang dewasa.

Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna terakhir pada daftar ini adalah rayap. Telur rayap pada umumnya akan menetas dalam kurun waktu 8-11 hari.

Telur akan menetas menjadi nimfa. Nimfa rayap akan mengalami pergantian kulit beberapa kali hingga menjadi rayap dewasa.

Uniknya, pada fase nimfa, ratu rayap akan membagi para nimfa ke dalam beberapa kasta atau golongan seperti rayap produktif (laron), rayap prajurit, dan rayap pekerja.

Demikian informasi seputar metamorfosis tidak sempurna pada hewan beserta contoh hewan yang mengalaminya. Alam kita memang menyimpan berbagai fenomena yang menarik untuk digali salah satunya mengenai daur hidup hewan yang beragam dan memiliki keunikan tersendiri. Semoga bermanfaat!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologis yang melibatkan perubahan bentuk tubuh yang signifikan pada suatu organisme dari satu tahap ke tahap lainnya selama siklus hidupnya. Proses ini umumnya terjadi pada hewan, terutama serangga, amfibi, dan beberapa kelompok hewan lainnya.

Dalam sebuah jurnal berjudul "What is Metamorphosis?" oleh Bishop, C. D., et al., mereka menjelaskan bahwa metamorfosis berasal dari kata Yunani, yakni "meta", yang berarti "perubahan" dan "morphe" yang berarti "bentuk”, adalah suatu proses biologi yang umumnya terkait dengan sekelompok hewan, seperti serangga, amfibi, beberapa ikan, dan banyak invertebrata laut. Istilah "metamorfosis" secara tradisional digunakan dalam konteks transformasi bagi organisme hewan.

Masih berkaitan dengan penjelasan sebelumnya, Britannica juga menjelaskan bahwa metamorfosis adalah perubahan mencolok dalam bentuk atau struktur suatu organisme setelah proses penetasan atau kelahiran. Proses ini diatur oleh hormon molting dan hormon remaja, yang bersifat tidak spesifik pada jenis tertentu. Perubahan fisik yang terjadi, termasuk pertumbuhan dan diferensiasi, disertai oleh perubahan dalam fisiologi, biokimia, dan perilaku organisme masing-masing hewan.

Metamorfosis memiliki dua jenis utama, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna melibatkan empat tahap, yakni telur, larva, pupa, dan dewasa. Selama proses ini, terjadi perubahan bentuk dan fungsi yang signifikan. Sementara itu, metamorfosis tidak sempurna hanya melibatkan tiga tahap, yakni telur, nimfa, dan dewasa.

Nah, kali ini Yumin akan berbagi beberapa informasi hingga contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, mulai dari kupu-kupu hingga lalat.

Proses metamorfosis pada kupu-kupu dimulai ketika telur menetas, dan larva (ulat) muncul dalam waktu 3 hingga 5 hari.

Selama fase larva, hewan ini akan mengkonsumsi dedaunan untuk tumbuh, mengalami beberapa kali pergantian kulit selama pertumbuhannya. Setelah mencapai stadium empat, larva akan mencari tempat berlindung, melekatkan diri ke ranting, dan berubah menjadi kepompong.

Fase kepompong berlangsung sekitar 20 hari, di mana kupu-kupu memasuki periode tanpa makan atau minum. Setelah fase ini, kupu-kupu dewasa akan muncul, mengeringkan sayapnya selama 1 hingga 2 jam sebelum terbang untuk pertama kalinya.

Berdasarkan penjelasan dari National Geographic, kupu-kupu memiliki kompas magnetik internal yang membantunya bermigrasi dengan arah yang tepat meski cuaca sedang mendung. Hal ini menjadi salah satu fakta yang unik dari kupu-kupu.

Proses metamorfosis sempurna pada lebah mirip dengan kupu-kupu. Lebah dewasa bertelur, dan setelah satu minggu, telur menetas menjadi larva. Larva akan menghabiskan waktu satu minggu untuk makan sebelum memasuki tahap kepompong.

Selama tahap kepompong, lebah tidak makan hingga berubah menjadi lebah dewasa. Keseluruhan proses metamorfosis pada lebah memerlukan sekitar 21 hari atau tiga minggu.

Dilansir dari National Geographic, lebah memang dikenal karena menghasilkan madu, tetapi sebenarnya madu diproduksi lebah sebagai stok makanan untuk musim dingin.

Semut juga merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Metamorfosis semut dimulai ketika telur menetas, menghasilkan larva yang membutuhkan waktu 6 hingga 12 hari. Selama fase ini, larva diberi makan oleh semut dewasa sebelum memasuki tahap pupa.

Waktu yang diperlukan untuk fase pupa pada semut bervariasi tergantung pada jenisnya, namun umumnya berkisar antara 9 hingga 30 hari sebelum berubah menjadi semut dewasa. Proses ini memberikan contoh tambahan tentang keragaman siklus hidup hewan yang mengalami metamorfosis sempurna di alam.

National Geographic sendiri menyatakan bahwa semut adalah salah satu makhluk paling kuat, karena semut bisa mengangkat beban 50 kali lebih berat dari berat badannya.

Proses metamorfosis sempurna juga terjadi pada nyamuk. Siklus metamorfosis nyamuk dimulai dari telur yang menetas menjadi larva, yang dikenal sebagai jentik-jentik. Selama fase larva, nyamuk hidup di air dan sering muncul ke permukaan untuk bernapas udara.

Setelah itu, jentik-jentik tersebut mengalami perubahan menjadi pupa yang menempel di air. Pada tahap pupa, nyamuk tidak makan selama 2-7 hari sebelum akhirnya menjadi nyamuk dewasa.

Meskipun umumnya membutuhkan waktu 2 minggu, kondisi lingkungan dapat mempengaruhi proses metamorfosis nyamuk, yang menjadikannya bisa lebih cepat atau lebih lambat.

Fakta menariknya, menurut penelitian dari National Geographic, nyamuk betina yang menghisap darah untuk bertelur menggunakan darah sebagai sumber protein untuk telurnya.

Hewan berikutnya yang mengalami metamorfosis sempurna adalah katak. Katak, yang dikenal dapat hidup di dua lingkungan, yakni di air dan di darat, mengalami fase metamorfosis yang melibatkan telur, kecebong, katak muda atau katak berekor, dan terakhir katak dewasa.

Proses metamorfosis katak memakan waktu relatif lama, sekitar 16 minggu, sebelum mencapai tahap dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa katak memiliki siklus hidup yang melibatkan transformasi morfologis yang signifikan, yang memungkinkan mereka mampu beradaptasi dengan dua habitat yang berbeda.

Kumbang juga merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Proses ini dimulai dengan kumbang dewasa yang bertelur, dan kemudian telur tersebut menetas untuk menjadi larva.

Larva kumbang selanjutnya mengalami perubahan menjadi pupa, yang merupakan fase transisi menuju bentuk kumbang dewasa yang sempurna. Dengan demikian, kumbang mengikuti pola perkembangan yang melibatkan transformasi morfologis yang sempurna seperti kupu-kupu hingga katak.

Proses metamorfosis sempurna pada lalat melibatkan empat tahap utama: telur, larva (ulat), pupa, dan imago (dewasa). Lalat dewasa bertelur, dan dari telur tersebut menetas larva yang akan aktif makan. Larva lalat mengalami beberapa kali pergantian kulit selama pertumbuhannya.

Setelah mencapai pertumbuhan maksimal, larva memasuki tahap pupa, di mana terjadi transformasi internal yang intensif. Dalam beberapa minggu, pupa berubah menjadi lalat dewasa yang siap terbang dan berkembang biak, menutupi siklus hidup metamorfosis sempurna pada lalat.

Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna terakhir adalah kutu. Kutu dewasa bertelur, dan telur tersebut menetas menjadi larva yang menyerupai dewasa tetapi lebih kecil. Larva mengalami beberapa pergantian kulit dan aktif mencari makan.

Setelah fase larva, kutu memasuki tahap pupa. Dalam beberapa waktu, pupa berubah menjadi kutu dewasa yang kemudian berkembang biak. Proses ini menunjukkan siklus metamorfosis sempurna pada kutu.

Apa saja Ciri-ciri Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna?

Ciri-ciri hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yakni mengalami perubahan bentuk yang signifikan selama setiap fase perkembangannya. Lalu bentuk hewan saat menetas dapat berbeda secara mencolok dengan bentuk dari induknya. Yang terakhir adalah adanya tahap pupa atau kepompong, di mana hewan mengalami transformasi internal sebelum mencapai bentuk dewasa.

Pengertian Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola) adalah fase pertumbuhan pada hewan yang hanya terdiri dari 3 tahapan yaitu telur, nimfa, dan hewan dewasa (imago) yang mana pada setiap fase ini pada umumnya tidak terdapat perubahan bentuk yang spesifik antara nimfa dan imago.

Nimfa atau yang bisa disebut dengan hewan muda memiliki bentuk yang hampir sama dengan imago. Hanya saja nimfa memiliki ukuran yang lebih kecil dan umumnya belum memiliki sayap.

Apa saja Ciri-ciri Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna?

Beberapa ciri hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yakni bentuk nimfa yang baru menetas memiliki kesamaan yang mencolok dengan bentuk serangga dewasa.

Selain itu, tidak ada fase kepompong yang melibatkan transformasi internal dan perbedaan yang mencolok antara nimfa dan serangga dewasa terletak pada kehadiran sayap, karena sayap tumbuh secara bertahap pada nimfa sehingga akhirnya menyerupai bentuk dewasa.

Dengan demikian, tahap perkembangan ini menunjukkan adaptasi yang langsung tanpa melibatkan pembentukan kepompong.

Maka dari itu, dengan mengetahui pengetahuan tentang metamorfosis hewan memiliki signifikansi besar dalam pemahaman ekologi dan perilaku hewan. Proses metamorfosis mempengaruhi adaptasi dan strategi kelangsungan hidup suatu spesies terhadap lingkungannya.

Selain itu, pemahaman tentang metamorfosis dapat memberikan wawasan dalam upaya pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam. Studi mengenai metamorfosis juga memberikan kontribusi penting dalam bidang kesehatan, pertanian, dan bioteknologi, mengingat beberapa hewan yang mengalami metamorfosis memiliki dampak langsung terhadap ekosistem dan kesejahteraan manusia.

Fase metamorfosis jangkrik, contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Bobo.id - Jangkrik adalah jenis serangga yang merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Yap, siklus hidup hewan yang mengalami metamorfosis memang dibagi menjadi dua:

- Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna.

- Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Keduanya memiliki perbedaan di fase pupa atau kepompong. Fase ini tidak dialami hewan yang melakukan metamorfosis tidak sempurna.

Jangkrik adalah salah satunya. Seperti apa fase metamorfosis jangkrik yang merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna?

Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Perbedaan Siklus Hidup Hewan yang Mengalami Metamorfosis dan Tidak Mengalami Metamorfosis

Baca Juga: Mengenal Siklus Hidup Kecoak, Contoh Metamorfosis Tidak Sempurna

Fase Metamorfosis pada Jangkrik

Fase pertama pada kehidupan jangkrik adalah fase telur.

Telur ini berasal dari jangkrik betina yang telah dibuahi oleh jangkrik jantan.

Sekali bertelur jangkrik betina bisa menghasilkan puluhan telur. Namun, total telur yang bisa dihasilkan selama hidup sekitar 100 hingga 200 telur.

Jangkrik betina biasanya menyimpan telur-telurnya di tanah atau tumbuhan. Tempat itu dipilih karena basah dan lembap.

Jika memutuskan untuk menyimpan telurnya di tanah, jangkrik akan menaruhnya di kedalaman 1 - 2 cm.

Telur jangkrik membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari untuk bisa menetas.

Baca Juga: Mengenal Siklus Hidup Katak, Contoh Metamorfosis Sempurna

Nimfa adalah fase metamorfosis setelah telur jangkrik menetas dan menghasilkan jangkrik kecil.

Pada fase ini sebenarnya bentuk jangkrik sudah mirip dengan jangkrik dewasa pada umumnya.

Hanya saja jangkrik kecil belum memiliki sayap dan juga belum siap untuk melakukan reproduksi.

Saat menjadi jangkrik kecil atau nimfa, mereka akan mengalami pergantian kulit kurang lebih sebanyak 8 hingga 10 kali.

Tidak semua nimfa bisa berkembang menjadi jangkrik dewasa. Hal itu karena beberapa nimfa bisa mati karna dimangsa oleh hewan lain.

Nah, setelah berada di fase ini selama kurang lebih 30 - 40 hari, nimfa akan tumbuh sayap dan menjadi jangkrik dewasa.

Baca Juga: Fase Metamorfosis Belalang, Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna

3. Fase Dewasa atau Imago

Imago adalah fase di saat jangkrik sudah bertumbuh besar dan sudah memiliki sayap.

Tak hanya itu, di fase ini jangkrik juga sudah siap untuk melakukan reproduksi.

Untuk memikat jangkrik betina, biasanya jangkrik jantan akan mengeluarkan suara yang khas.

Di fase ini biasanya jangkrik bisa bertahan hidup selama dua bulan.

Baca Juga: Fase Metamorfosis Lalat, Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna

Baca Juga: Jenis Siklus Hidup Hewan: Metamorfosis dan Tanpa Metamorfosis

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Hadir Lagi, Ada Apa Saja di AIA Healthiest Schools 2024-2025?

Hewan mengalami daur hidup, yaitu tahapan perkembangan sejak lahir atau menetas hingga dewasa. Ada hewan-hewan yang mengalami perubahan bentuk tubuh yang signifikan dalam pertumbuhannya, ada pula yang tidak.

Hewan yang mengalami perubahan dalam pertumbuhannya disebut mengalami metamorfosis. Nah ada metamorfosis sempurna, ada pula yang tidak sempurna.

Menurut Buku Biologi SMA dan MA Jilid 3, metamorfosis adalah perubahan ukuran, bentuk dan bagian-bagian tubuh hewan dari satu stadium ke stadium berikutnya. Metamorfosis menjadi proses pertumbuhan dan perkembangan hewan, khususnya serangga dan amfibi menuju dewasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam siklus hidupnya, hewan mempunyai struktur dan fungsi tubuh pada setiap stadium. Metamorfosis dikendalikan oleh hormon dan di bawah pengaruh hormon ini, ukuran tubuh hewan bertambah, serta jaringan terorganisasi dan bagian-bagian tubuh pun kembali dibentuk.

Mengutip jurnal Keanekaragaman serangga pada perdu di kawasan pegunungan sawang ba'u, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, pada umumnya, serangga mengalami metamorfosis sempurna, yaitu siklus hidup dengan tahapan yang berbeda: telur-larva-pupa dan imago. Bagi serangga, ordo yang mengalami metamorfosis sempurna adalah Lepidoptera, Diptera, Coleoptera dan Hymenoptera.

Sementara, metamorfosis tidak sempurna memiliki siklus hidup dengan tahapan: telur-nimfa dan imago.

Mengutip buku llmu Pengetahuan Alam, Daur Hidup Hewan di Lingkungan Sekitar, kupu-kupu menjadi salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Daur hidup serangga ini dimulai dari telur yang diletakkan di atas dedaunan.

Kemudian, telur menetas menjadi larva atau hewan muda yang akan berubah bentuk saat menjadi dewasa. Larva disebut juga sebagai ulat.

Lama kelamaan, larva diam tidak bergerak, seiring semakin lama gerakannya hewan ini membungkus dirinya dengan benang yang terbuat dari air liurnya. Setelah seluruh tubuhnya terbungkus benang, ulat berubah menjadi kepompong/pupa.

Setelah jadi kepompong, ulat berhenti makan. Perlahan, ulat yang terbungkus benang itu pun berubah menjadi kupu-kupu.

Kupu-kupu dewasa akan bertelur dan meletakkan telurnya di atas dedaunan lagi. Telur-telur akan menetas jadi ulat kemudian menjadi kepompong. Dari kepompong, keluarlah kupu-kupu lagi. Begitu terjadi terus menerus.

Tahapan metamorfosis kupu-kupu: Telur-larva-pupa-kupu kupu

Sementara, contoh tahapan metamorfosis tidak sempurna bisa dilihat dari pertumbuhan kucing. Kucing betina hamil sekitar sembilan minggu. Dia bisa melahirkan dua sampai lima ekor anak kucing.

Mata anak kucing tertutup selama minggu pertama atau kemudian mulai merangkak pelan setelah berusia dua minggu. Induk kucing menjaga anak-anaknya sampai bisa mandiri.

Tahap metamorfosis kucing: Kucing dewasa melahirkan anak kucing-anak kucing tumbuh jadi kucing muda-kucing muda tumbuh jadi kucing dewasa.

Dikutip dari laman resmi Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering di Politeknik Pertanian Negeri Kupang, metamorfosis sempurna disebut juga dengan perkembangan holometabola yang dialami hewan. Serangga muda dengan metamorfosis sempurna disebut larva, sementara, saat berkembang menjadi serangga dewasa disebut imago.

Pada intinya, hewan yang bermetamorfosis sempurna mengalami perubahan bentuk yang sangat mencolok. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, nyamuk, dan katak.

Pada metamorfosis tidak sempurna, perubahan bentuk antar stadium tidak terlalu mencolok. Pada tahap nimfa (individu kecil), hewan sudah dalam bentuk sempurna, hanya besarnya saja yang berbeda. Selain itu sistem organnya belum berfungsi secara maksimal.

Adapun ciri-ciri hewan yang tidak bermetamorfosis secara sempurna adalah:

Mengutip buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5, Capung adalah salah satu contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna dalam siklus hidupnya. Hal ini karena capung tidak mengalami stadium pupa.

Daur hidup capung dimulai dari telur yang menetas lalu berkembang menjadi serangga muda atau nimfa. Semakin besar, capung kecil pun berubah menjadi capung dewasa.

Sama seperti capung, belalang juga melewati tiga fase perkembangan daur hidup, yaitu telur-nimfa- imago (belalang dewasa).

Kecoa dewasa bertelur, kemudian telurnya menetas menjadi kecoa muda atau nimfa. Bentuk nimfa mirip dengan kecoa dewasa, namun belum memiliki sayap.

Nimfa berkembang dan mengalami pergantian kulit berkali-kali sebelum menjadi dewasa. Setelah, kecoa bertelur lagi dan seterusnya.

Tahapan metamorfosis jangkrik yaitu melalui telur-nimfa-imago (jangkrik dewasa).

Itulah informasi mengenai metamorfosis, mulai dari pengertian, jenis-jenis hingga contoh dari metamorfosis tidak sempurna. Semoga bermanfaat detikers.

Metamorfosis terjadi dalam beberapa tahap, berikut tahapan metamorfosis.

Telur merupakan tahapan pertama dalam kehidupan seekor hewan. Telur berasal dari sel telur yang dimiliki oleh betina. Sel telur kemudian dibuahi oleh jantan, dan berubah menjadi telur. Para betina biasanya menyimpan telur mereka di tempat yang paling aman sekaligus paling sesuai bagi bayi-bayi mereka saat menetas nanti.

Nimfa adalah tahap antara stadium awal dan dewasa dalam metamorfosis tak sempurna. Nimfa adalah hewan yang memiliki bentuk dan struktur yang lebih dewasa daripada stadium awal (telur), tetapi tidak sepenuhnya dewasa. Dalam tahap ini, hewan mengalami perubahan dalam ukuran dan beberapa perbedaan fisiologis dan anatomi, tetapi bentuk dan struktur mereka tetap sama.

Setelah telur menetas, hewan menjadi larva yang memiliki bentuk dan struktur yang berbeda dari stadium akhir. Larva biasanya memiliki mata dan mulut yang berbeda dan lebih mudah memakan makanan daripada stadium akhir.

Setelah melalui tahap larva, hewan berubah menjadi pupa. Dalam tahap ini, tubuh mereka mengalami perubahan besar dan membentuk bentuk yang lebih sesuai dengan stadium akhir.

Setelah melewati tahap pupa, hewan memasuki fase dewasa atau Imago dan siap untuk memulai proses reproduksi. Mereka memiliki bentuk dan struktur yang sesuai dengan lingkungan dan tugas yang mereka hadapi sebagai spesies.

Pada hewan yang mengalami metamorfosis tak sempurna, tahap-tahapnya seringkali lebih sederhana dan tidak melewati tahap pupa. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna hanya melalui tahap-tahap seperti telur, nimfa (tahap antara telur dan dewasa), dan dewasa. Tahap-tahap ini biasanya lebih mirip dengan perubahan dalam ukuran dan beberapa perbedaan fisiologis dan anatomi, tetapi bentuk dan struktur hewan tetap sama.

Bobo.id - Belalang adalah salah satu jenis serangga yang mengalami metamorfosis. Namun, apakah kamu tahu jenis metamorfosis apa yang dialami oleh belalang?

Belalang ternyata adalah contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Apakah kamu tahu perbedaan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna?

Perbedaan keduanya terletak pada salah satu fase, yaitu fase pupa.

Yap, hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna tak mengalami fase pupa atau kepompong.

Sekarang kita cari tahu fase metamorfosis belalang yang merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, yuk!

Baca Juga: Fase Metamorfosis Nyamuk, Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna

Fase Metamorfosis pada Belalang

Berikut ini adalah fase metamorfosis tidak sempurna pada belalang, mulai dari fase telur, nimfa, dan dewasa:

Fase pertama dari metamorfosis belalang adalah fase telur.

Telur belalang dihasilkan oleh belalang betina yang telah dibuahi oleh belalang jantan.

Sekali bertelur belalang betina bisa menghasilkan telur mulai dari 10 hingga 300 telur, lo.

Kemudian belelang betina akan menempatkan telurnya di daun, batang tanaman, atau bahkan di dalam tanah.

Penetasan telur belalang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Jika berada di daerah tropis, maka akan lebih cepat untuk menetas.

Sedangkan di iklim sub tropis, telur belalang bisa menetas hingga 10 bulan, lo.\

Baca Juga: Fase Metamorfosis Lalat, Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna

Photo by Tudsaput Eusawas from Pexels Belalang

Photo by Tudsaput Eusawas from Pexels

Setelah menetas, telur belalang akan berubah menjadi nimfa.

Nimfa di sini adalah belalang kecil yang belum punya sayap dan alat reproduksi.

Belalang kecil atau nimfa ini akan mulai mencari makan. Makananya adalah daun-daun muda.

Fase nimfa akan dialami belalang selama kurang lebih 25 - 40 hari.

Selama itu nimfa akan bertumbuh, berganti kulit, dan juga tumbuh sayap.

Baca Juga: Ketika Metamorfosis, Proses Apa yang Terjadi pada Ulat saat Menjadi Kepompong?

Ketika belalang sudah memiliki sayap, tandanya ia sudah memasuki fase dewasa.

Belalang dewasa akan memiliki sayap yang kuat dan lengkap, karena itulah ia mampu untuk terbang.

Di fase ini belalang bisa bertahan hidup hingga 12 bulan, lo.

Selanjutnya belalang betina dan jantan yang sudah dewasa akan bereproduksi untuk menghasilkan telur-telur belalang.

Baca Juga: Contoh Siklus Hidup Hewan Tanpa Mengalami Metamorfosis, Siklus Hidup Ayam hingga Kucing

Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna

Designed by macrovector / Freepik Contoh metamorfosis sempurna, metamorfosis kupu-kupu

Designed by macrovector / Freepik

Contoh metamorfosis sempurna, metamorfosis kupu-kupu

Siklus hidup hewan yang mengalami metamorfosis adalah siklus hidup yang mengalami perubahan bentuk.

Pada siklus ini metamorfosis terbagi menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk hewan yang dimulai dari fase telur, larva, pupa (kepompong), lalu menjadi dewasa.

Telur -> larva -> pupa -> dewasa

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu.

Dimulai dari telur, kemudia ia menjadi ulat, lalu berubah menjadi kepompong, barulah menjadi kupu-kupu.

Hewan lain yang mengalami metamorfosis sempurna adalah katak atau kodok, nyamuk, dan lain-lain.

Baca Juga: Contoh-Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna, Ada Hewan Apa Saja?

Sedangkan metamorfosis tidak sempurna adalah perubahan bentuk hewan, tapi tidak memasuki fase pupa.

Jadi fase dimulai dari telur, kemudian menjadi nimfa, lalu menjadi dewasa.

Telur -> nimfa -> dewasa

Nimfa adalah hewan kecil atau hewan muda. Cara membedakannya dengan hewan dewasa adalah ada atau tidaknya sayap.

Contohnya adalah jangkrik, kecoak, belalang, dan lain-lain.

Baca Juga: Rangkuman dan Soal Siklus Makhluk Hidup, Materi Belajar dari Rumah 15 Oktober 2020 untuk SD Kelas 4-6

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi

5 Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna

Di dalam siklus hidup hewan, metamorfosis merupakan istilah yang tidak asing untuk didengar. Metamorfosis sendiri merupakan perubahan bentuk fisik yang terjadi dalam rangkaian tahapan perkembangan. Metamorfosis sendiri terbagi menjadi 2 yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Pada metamorfosis sempurna hewan melalui 4 tahap yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Sedangkan pada metamorfosis tidak sempurna hanya terdiri dari 3 tahapan mulai dari telur, nimfa kemudian langsung menjadi hewan dewasa tanpa mengalami fase pupa atau kepompong selama masa pertumbuhan.

Baca juga: 6 Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna

Hewan Apa sajakah yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna?

Ada beberapa hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, yakni capung, belalang, kecoa, dan jangkrik.