Doa Agar Hoki Beruntung
Anda Mau Hoki? Amalkan Doa Ini agar Diberikan Keberuntungan, Ada Doa Cepat Kaya & Rezeki Tak Terduga
BANGKAPOS.COM -- Tak jarang setelah berusaha keras, rezeki yang diinginkan atau diharapkan malah tak kunjung tiba.
Selain itu, meski seseorang sudah punya bekal cukup, kesuksesan belum tentu dapat diraih jika tanpa keberuntungan.
Itulah yang namanya keberuntungan. Terkadang, hoki tak selalu didapatkan semua orang.
Islam pun mengakui hal itu. Tetapi, sebuah keberuntungan sebenarnya dapat pula didatangkan.
Caranya dengan tetap meminta kepada Allah SWT.
Baca juga: Dua Doa yang Dianjurkan Dibaca Ketika Mengalami Mimpi Buruk, Termasuk Amalan Sunnah saat Mimpi Buruk
Untuk memohon keberuntungan, terdapat sebuah doa yang tercantum di dalam Alquran Surat Al Isra ayat 80.
Doa memohon keberuntungan:
Rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa akhrijnii mukhraja shidqin waij’al lii min ladunka sulthaanan nashiiraan.
“Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.”
Selain doa di atas, terdapat juga doa lainnya yang harus Anda amalkan:
1. Doa Agar Rezeki Lancar
اَللَّهُمَّ يَاغَنِيُّ يَامُغْنِيْ أَغْنِنِيْ غِنًى أَبَدًا وَيَاعَزِيْزُ يَامُعِزُّ أَعِزَّنِيْ بِإِعْزَازٍ عِزَّةَ قُدْرَتِكَ وَيَامُيَسِّرَاْلأُمُوْرِ يَسِّرْ لِيْ أُمُوْرَ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ يَاخَيْرَ مَنْ يُرْجَى يَا اللهُ
Alloohumma yaa ghoniyyu yaa mughnii aghninii ginan abadan wa yaa ‘aziizu yaa mu’izzu a’izzani bi-i’zaazin ‘izzatia qudrotika, wa yaa muyassirol umuuri yassir lii umuurod dun-yaa waddiini yaa khoiro man yurjaa yaa allooh.
Secara harafiah Hoki artinya beruntung. Kata ini berasal dari bahasa Mandarin (dialek Hokkian). Tapi, tahukah kamu jika kata Hoki sebenarnya memiliki makna yang "lebih" dari sekadar beruntung?
Kamu, kamu, dan kamu bisa saja mengartikannya sama. Tapi, keturunan Tionghoa seperti saya tentu lebih memilih Hoki daripada hanya beruntung.
Karena dalam pemahaman saya, beruntung itu hanya sekadar kebetulan. Berada pada tempat yang tepat, di waktu yang tepat saja. Tidak lebih, tidak kurang.
Tapi, Hoki itu adalah berkah. Tidak semua orang memiliki hak eksklusivitasnya. Harus melalui beberapa syarat dan prasyarat yang tidak mudah. Menjadi orang pilihan di antara sekian banyak manusia di muka bumi ini.
Namun, janganlah bertanya kepada saya apa saja syarat dan prasyarat tersebut. Karena sejujurnya saya pun tidak tahu. Jika masih penasaran, saya hanya akan menjawab satu hal saya - bahwa Hoki adalah hak prerogatif Tuhan.
Tidak heran jika sedari kecil orangtua selalu mengajak saya ke kelenteng di malam tahun baru imlek. Tidak boleh tidak, sebabnya itu adalah tabungan berkah yang dikumpulkan setahun sekali. Memohon kepada dewa-dewi untuk sederet Hoki yang datang menyerta sepanjang tahun.
Itupun bukan sembarang kelenteng. "Harus yang benar-benar manjur, berisikan dewa-dewi berpetuah," begitu kata mama.
Tapi, meskipun doa sudah dipanjatkan dengan sepenuh hati, papa masih belum puas juga. "Harus ada jawaban dari surga," demikian katanya.
Caranya? Harus ada yang menegaskan. Biasanya sih lewat ciam-si di Kelenteng, atau orang pintar yang paham Fengshui. "Anda akan hoki di tahun ini," sebuah pernyataan yang sudah lebih dari cukup untuk setahun.
Lihat Sosbud Selengkapnya
mau tanya doa atau amalan agar rezekinya dilancarin itu gimana ya?
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Siapapun yang hidup, dia telah dijatah rizkinya oleh Allah. Ini prinsip yang harus kita tanam dalam palung hati kita.
Allah menanamkan prinsip ini dalam al-Quran, melalui firman-Nya,
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ
“Andaikan Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. As-Syura: 27)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan prinsip ini kepada umatnya. Beliau bersabda,
أَيُّهَا النَّاسُ ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ ، فَلا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ ، اتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ ، وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، خُذُوا مَا حَلَّ ، وَدَعُوا مَا حَرُمَ
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Baihaqi 10185, dishahihkan Hakim dalam Al-Mustadrak 7924 dan disepakati Ad-Dzahabi)
Dengan memahami prinsip ini, akan lebih mudah bagi kita untuk membangun rasa tawakkal, sehingga tidak menjadi orang yang ‘cengeng’, hanya gara-gara merasa rizkinya tidak lancar.
Karena itu, apapun yang terjadi dengan kondisi rizki kita, jangan sampai memicu kita melakukan tindakan pelanggaran syariat.
Selanjutnya, islam juga mengajarkan kepada kita beberapa amalan dan doa agar rizki semakin lancar,
Pertama, memperbanyak istighfar, memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan
Di surat Nuh, Allah menceritakan wasiat yang disampaikan Nabi Nuh ‘alaihis salam kepada umatnya,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10 – 12)
Ada sebuah kisah dari Hasan al-Bashri yang menunjukkan bagaimana manfaat rajin istighfar,
أَنَّ رَجُلًا شَكَى إِلَيْهِ الْجَدْب فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر الْفَقْر فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر جَفَاف بُسْتَانه فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر عَدَم الْوَلَد فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، ثُمَّ تَلَا عَلَيْهِمْ هَذِهِ الْآيَة
“Ada orang pernah mengadukan kepada Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian setelah itu Hasan al-Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Disebutkan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar di Fathul Bari, 11/98)
Kedua, beberapa doa memohon diberi kelancaran rizki,
[1] Berlindung dari kefakiran
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kemiskinan, kehinaan. Dan aku berlindung kepada-Mu jangan sampai aku mendzalimi atau didzalimi.” (HR. Ahmad 8053, Abu Daud 1546 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
[2] Doa agar semua utang dilunasi dan dihindarkan dari kefakiran
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan, jika kita hendak tidur, dianjurkan miring ke kanan, kemudian membaca doa,
اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ وَرَبَّ الأَرْضِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَىْءٍ فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ وَالْفُرْقَانِ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَىْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ اللَّهُمَّ أَنْتَ الأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَىْءٌ وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَىْءٌ وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَىْءٌ وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَىْءٌ اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
“Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah). Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.” (HR. Muslim 2713)
[3] Berlindung dari kelilit utang dan kedzaliman manusia
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.” (HR. Abu Dawud 1557)
[4] Doa mohon rizki yang halal
Doa ini dibaca setiap selesai salam shalat subuh.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa berikut, setelah salam shalat Shubuh,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah 925 dan dishahihkan al-Hafizh Abu Thahir)
[5] Memohon kecukupan dengan yang halal
Dari hadits Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa berikut,
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Ahmad 1319, Tirmidzi 3563 dan dihasankan al-Hafizh Abu Thahir)
[6] Memohon harta yang diberkahi,
اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي
“Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendoakan sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dengan doa di atas. (HR. Bukhari dalam shahihnya 1982 dan Bukhari Adabul Mufrad 653 dan dishahihkan al-Albani)
[7] Meminta rizki ketika shalat
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ketika duduk antara dua sujud, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa,
رَبِّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَارْفَعْنِي ، وَارْزُقْنِي ، وَاهْدِنِي
Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku).” (HR. Ahmad 2895).
Semoga Allah memberkahi rizki kita dan mengampuni dosa kita..
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Download Sekarang !!
KonsultasiSyariah.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.
Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
🔍 Forum Tanya Jawab Seputar Islam, Arti Allahumma Sholli Wasallim Wabarik Alaih, Laba Dalam Islam, Cara Membasmi Tuyul, Solat Zuhur Berapa Rakaat, Apa Itu Sombong
Visited 1,042 times, 2 visit(s) today
TRIBUNJATENG.COM- Doa agar menang lomba.
Jika kamu mengikuti sebuah lomba, maka ikhitar sungguh-sungguh agar menang harus dilakukan.
Namun, ketika ikhitiar sudah maksimal, hendaknya dibarengi dengan sebah doa.
Berikut doa agar menang lomba:
اِنَّا فَتَحۡنَا لَكَ فَتۡحًا مُّبِيۡنًالِّيَـغۡفِرَ لَكَ اللّٰهُ مَا تَقَدَّمَ مِنۡ ذَنۡۢبِكَ وَ مَا تَاَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعۡمَتَهٗ عَلَيۡكَ وَيَهۡدِيَكَ صِرَاطًا مُّسۡتَقِيۡمًاوَّ يَنۡصُرَكَ اللّٰهُ نَصۡرًا عَزِيۡزًا
Latin : Inna fatahna laka fat han mubina, liyoghfiro lakallahu ma takodda min zambika wa maa ta’akhoro wa yutimma ni’matahu alayka wa yahdiyaka siroo tommustakii maa wayan surokallahu nasron aziiz.
Artinya: “Sesungguhnya kami telah membentangkan bagi mu kemenangan yang gemilang. Agar dia mengampuni dosa-dosa mu yang terdahulu dan yang akan datang. Dan menyempurnakan nikmat-Nya atasmu. Dan dia memberi petunjuk di jalan yang lurus. Dan Allah akan memberikan pertolongan kepadamu dengan pertolongan yang mulia.”
POS-KUPANG.COM- Artikel ini berisikan Doa Melalui Santo Antonius yang ada dalam doa harian katolik.
Bagi Umat Katolik, Doa Melalui Santo Antonius doa harian katolik didaraskan untuk memohon agar barang yang hilang kembali ditemukan.
Untuk itu POS-KUPANG.COM menyajikan Doa Melalui Santo Antonius doa harian katolik bagi yang ingin berdoa.
Baca juga: Doa Harian Katolik, Doa Melalui Santo Benediktus Mohon Disembuhkan Dari Luka-luka
Doa Melalui Santo Antonius
Santo Antonius, peneladan Yesus yang sempurna, yang menerima dari Allah kuasa istimewa untuk menemukan kembali barang-barang yang hilang, sudi doakanlah agar aku dapat menemukan kembali (sebutkanlah barang, seseorang atau sifat/hal yang hilang darimu) yang hilang dariku.
Setidaknya pulihkanlah dalam diriku, pikiran damai dan tenang, kehilangan yang menyiksaku dari kehilangan barang materiku.
Bersama permohonan ini, aku mengajukan satu permohonan lain darimu; agar aku selalu memiliki kebaikan sejati yang adalah Allah, Sang Kebaikan Tertinggi.
Jangan biarkan aku pernah menderita kehilangan harta pusakaku yang terbesar, yakni hidup abadi bersama Allah. Amin.
IKUTI BERITA POS-KUPANG.com DI GOOGLE NEWS