Gula Aren Cair Terbaik

Gula Aren Cair Terbaik

Apakah pernah terpikir membuat gula aren saja kenapa harus mengikuti cara atau resep membuat gula aren cair ? Karena ternyata tidak begitu mudah dalam membuat gula aren cair yang berkualitas dan enak. Salah satu faktornya karena gula aren cair yang dibuat cepat asam dan tidak bertahan lama, serta menghasilkan buih yang mengganggu pada saat penggunaan.

Cara membuat gula aren cair:

Nah itu dia dasar membuat gula aren cair yang benar yahh, pastinya setiap coffee shop / kedai kopi mempunyai resep rahasia yang khusus mereka tambahkan ke gula aren cair mereka agar memiliki rasa khas tersendiri dari kopi susu gula aren yang mereka buat. Gula aren cair Aromanis telah terbukti menghasilkan kopi susu gula aren yang diminati oleh mayoritas pecinta kopi. Ayo dukung Aromanis sebagai partner dan pilihan gula aren no.1 di Indonesia.

Ibu 3 anak yang selalu ingin belajar masak. Hobi masak dan bikin craft. Kalau di resep tidak ada sumbernya berarti itu asli kreasi saya, mohon cantumkan sumber jika ingin membuatnya juga ya. Terima Kasih🙏 . IG: rumah_habibi_ghazi

Bahan Inti :, Daun cincau, buang bagian tengah, Air panas, Air matang, Bahan Cairan Santan :, Air matang, Santan instant, Garam, Bahan Cairan Gula :, Air, Gula aren, Bahan Lain :

Kemudian, tuangkan sirup ke dalam botol atau toples yang bisa ditutup. Sirup gula merah ini siap digunakan untuk berbagai makanan dan minuman seperti jus buah, whipped cream manis, es krim kelapa muda atau es krim cendol.

Gula Merah / Gula Melaka / Gula Nira Aren / Gula Nira Aren . Gula Merah / Gula Melaka / Gula Nira Aren / Gula Nira Aren. Gula merah merupakan salah satu bahan yang penting bagi masakan maupun minuman khas Indonesia karena memiliki aroma dan rasa manis yang berbeda dengan gula lainnya. Berbagai jenis gula merah tersedia di pasaran. Warna merah pada gula diperoleh secara alami tanpa tambahan bahan pewarna. Selain itu, gula merah ini juga terjamin keamanannya karena tidak melibatkan bahan pengawet dalam proses pembuatan.

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, terdapat banyak jenis gula yang dimasak sehari-hari, salah satunya adalah gula aren. Mengutip jurnal Pengolahan Nira Aren Menjadi Gula Kristal dari balitka.litbang.pertanian.go.id, sejak beberapa tahun terakhir, Indonesia hanya mampu memproduksi sekitar 50 persen dari kebutuhan konsumsi gula nasional. Sehingga diperlukannya fokus lebih untuk pengolahan gula aren untuk memenuhi kebutuhan gula nasional.

Gula aren merupakan gula yang terbuat dari bahan baku air nira yang diperoleh dari pohon enau. Hasil olahan nira yang diolah menjadi gua aren ini biasanya dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan kecap manis, wedang jahe, bubur kacang hijau, dan lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Proses pengambilan nira diawali dengan pengetokan tangkai bunga dari pangkal pohon ke arah tandan bunga. Proses ini dilakukan selama satu bulan atau sampai bunga berguguran.

Diawali dengan rentang waktu pada pekan pertama yakni dua kali dalam seminggu. Setelah itu, dilanjutkan satu kali dalam sepekan hingga tandan bunga berguguran. Tahap ini dilanjutkan untuk melemaskan pori pori atau jalur air nira yang akan keluar.

Setelah itu dilakukan penyadapan, yaitu proses pengambilan air nira dari pohonnya. Pohon enau yang siap disadap ditandai dengan aroma harum yang dikeluarkannya. Wangi itu berasal dari tanda bunga jantan yang berdampingan tumbuh dengan tanda bunga betina.

Ilustrasi jamu wedang jahe. TEMPO/Subekti.

Air nira yang telah terkumpul disaring terlebih dahulu agar lebih bersih. Lalu dibawa ke tempat masak. Air nira yang telah disaring akan direbus di atas wajan dengan api sedang. Cairan gula ini harus sering diaduk selama direbus.

Lama pemasakan sekitar 4-5 jam, tergantung bentuk tungku dan besarnya api. Nira aren yang sedang dimasak diaduk sesekali agar tidak gosong dan mencegah hasil gula terasa pahit. Ketika mendidih, nira yang sedang dipanaskan ini akan mengeluarkan buih. Untuk mencegah meluapnya buih nira saat dimasak, taburkan dua butir daging buah kemiri yang telah dihaluskan pada setiap wajan. Cara lainnya adalah dapat menggunakan dua sendok minyak kelapa.

Setelah direbus beberapa lama, cairan gula akan berubah warna secara perlahan menjadi warna cokelat. Cairan gula yang sudah berubah warna kecokelatan akan mengeluarkan letupan-letupan kecil seperti magma.

Gula aren yang sudah membeku di cetakan dibiarkan satu malam hingga dingin, baru bisa dibungkus. Jika gula aren dibungkus dalam keadaan panas, gula akan menjadi lembab dan mudah berjamur.

Cara tradisional membungkus gula aren biasanya menggunakan daun pisang, upih pinang, daun jati, dan perangkat alami lainnya. Tapi, perajin yang lebih modern akan membungkus gula aren menggunakan plastik bertuliskan dengan merk dagangnya. Setelah itu gula aren akan didinginkan sebelum kemudian dibungkus dan dikonsumsi.MUHAMMAD SYAIFULLOH Baca juga: Tak hanya Gizi dan Tekstur, Ini Perbedaan Gula Aren dan Gula Merah

Terdapat berbagai jenis gula yang dapat digunakan untuk memasak, beberapa di antaranya yaitu gula merah dan gula aren. Kedua jenis gula ini sering dianggap sama karena bentuk dan rasanya yang mirip, padahal keduanya berbeda. Apa saja perbedaan gula aren dan gula merah?

Perbedaan Gula Aren dan Gula Merah

Foto: Perbedaan Gula Aren dan Gula Merah (Orami Photo Stock)

Dibanding menebak tanpa ketahui kebenaran pastinya, lebih baik cari tahu, Moms.

Berikut ini perbedaan gula aren dan gula merah yang bisa Moms kenali:

Kandungan zat gizinya

Dari segi kandungan, gula aren dan gula jawa memiliki beberapa perbedaan.

Dikutip dari Data Komposisi Pangan Indonesia, berikut ini kandungan pada gula aren:

Sementara itu, kandungan pada gula merah, khususnya gula kelapa yaitu:

Nah, jika Anda bertanya lebih sehat gula aren atau gula jawa? Jawabannya adalah gula aren karena tidak memiliki kandungan lemak serta zat gizinya lebih banyak daripada gula jawa.

Karena kandungan gula aren dan gula jawa hampir sama, kedua jenis pemanis ini juga memiliki manfaat yang sama. Perbedaannya terletak pada kandungan natrium, kalium, dan seng yang tidak dimiliki oleh gula jawa.

Hal ini membuat gula aren memiliki manfaat yang lebih unggul. Natrium memiliki manfaat untuk menjaga cairan tubuh, kalium bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, sedangkan seng berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Nah, setelah mengetahui perbedaan gula aren dan gula merah, Anda tak perlu bingung lagi untuk menentukan jenis gula yang Anda pilih. Semoga bermanfaat.

[embed-health-tool-bmi]

Moms, gula aren dan gula merah sama-sama populer dalam pembuatan kue dan terlihat sangat mirip. Namun, ternyata ada perbedaan gula aren dan gula merah, lho.

Jika, Moms memiliki mangkuk kecil berisi keduanya maka sulit melihat perbedaan gula aren dan gula merah secara visual.

Lalu, penggunaan gula ini juga sempat viral penggunaan bahan tersebut untuk meracik resep boba maupun campuran kopi, bukan?

Sehingga Moms tidak bisa langsung menggeneralisasikan bahwa semuanya hanya memakai brown sugar.

Bisa jadi, mereka memakai gula aren atau bahkan gula merah.

Lalu, apa perbedaan gula aren dan gula merah?

Dapat dikatakan, perbedaan terbesar antara gula aren dan gula merah dari proses bahan pembuatannya.

Gula aren dibuat dengan mengambil sari atau nira dari pohon aren.

Sedangkan, gula merah dibuat dari sari atau nira batang pohon palem ataupun kelapa.

Masih banyak lagi persamaan dan perbedaannya, mulai dari rasanya hingga cara pemakaiannya yang mungkin bisa Moms ketahui.

Kira-kira apa saja perbedaan gula aren dan gula merah? Simak penjelasannya berikut ini, ya Moms!

Baca Juga: 9 Rekomendasi Gula Diet Terbaik Rendah Kalori, Lebih Sehat!

Kandungan indeks glikemik

Perbedaan gula aren dan gula merah selanjutnya terletak pada nilai indeks glikemik (IG).

Gula aren memiliki nilai IG 40 yang termasuk dalam kategori rendah. Sementara itu, gula merah memiliki nilai IG yang berbeda-beda tergantung bahan baku pembuatannya.

Gula merah yang berasal dari kelapa memiliki indeks glikemik sebesar 55. Meski berbeda angkanya, kedua gula ini memiliki kadar IG yang lebih rendah daripada gula pasir sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.

Apa itu indeks glikemik?

Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan mempengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh setelah dikonsumsi. Makanan dengan GI tinggi (di atas 70) akan meningkatkan gula darah lebih cepat daripada makanan dengan GI rendah (di bawah 55).

Tahapan pembuatan awal dari kedua jenis gula ini sama, yaitu melibatkan pengambilan nira, penyulingan, penggilingan, dan pemanasan. Yang menjadi perbedaan gula jawa dan gula aren yaitu proses akhirnya.

Gula jawa biasanya dikeringkan pada cetakan bulat khusus atau menggunakan batok kelapa. Setelah dicetak, gula kemudian dikeringkan agar memudahkan pengemasan.

Sementara itu, gula aren juga ada yang diproses sama seperti gula jawa, ada juga yang membuatnya menjadi tekstur cair.

Perbedaan utama antara tekstur gula aren dan gula merah terletak pada kepadatan atau konsistensinya.

Gula aren memiliki tekstur yang lebih lunak, lembut, tetapi padat. Gula ini akan lebih mudah cair apabila dipanaskan. Sementara itu, gula merah cenderung memiliki tekstur yang lebih keras dan padat dibandingkan gula aren.

Itulah sebabnya banyak orang yang memecahkan atau mencairkan gula sebelum dilarutkan pada masakan.

Perbedaan gula aren dan gula merah juga terletak pada warnanya. Memang sekilas kedua gula ini cukup mirip, tetapi jika dilihat lebih dekat kedua gula memiliki warna yang berbeda.

Gula aren biasanya memiliki warna yang berkisar dari cokelat muda hingga cokelat tua. Sementara itu, gula jawa memiliki warna yang lebih gelap daripada gula aren.

Perbedaan warna ini seringkali mencerminkan perbedaan dalam komposisi kimia dan rasa antara keduanya.

Hal yang membedakan lain antara gula jawa dan gula aren yaitu pada rasanya.

Perbedaan rasa gula aren dan gula merah yaitu gula aren memiliki rasa yang lebih legit, gurih, smokey, sedikit rasa karamel, ringan, dengan sedikit aroma kelapa.

Sementara itu, gula merah memiliki rasa manis yang kuat dengan rasa karamel yang lembut. Jika gula merah dibuat dari nira kelapa biasanya rasa kelapa lebih dominan pada gula ini sehingga membuatnya lebih kaya rasa.

Gula aren biasanya memiliki aroma dan rasa yang lebih tajam daripada gula jawa. Karena itulah gula aren sering kali dijadikan pemanis dengan rasa gula yang dominan.

Beberapa makanan yang menggunakan gula aren yaitu cendol, es kopi susu, dan klepon.

Gula merah umumnya digunakan pada campuran masakan yang membutuhkan rasa manis. Masakan yang menggunakan gula merah yaitu gudeg, semur, bumbu kacang, atau bumbu ayam bakar.

Berbagai perbedaan gula aren dan gula merah

Gula aren dan gula merah merupakan gula yang populer digunakan sebagai bahan membuat kue, kopi, camilan, dan berbagai masakan lainnya. Bentuk, warna, dan rasanya memang hampir mirip, tapi kedua jenis gula ini memiliki berbagai perbedaan.

Berikut ini berbagai perbedaan gula aren dan gula merah yang perlu diketahui.

Bahan Baku Pembuatan

Dilansir dari Coffee Land, dari segi pembuatan gula aren dibuat dari nira pohon aren sedangkan gula merah terbuat dari nira kelapa atau palem.

Nira merupakan cairan manis yang didapat dari proses sadapan batang tanaman atau tandan bunga tumbuhan palem seperti kelapa, aren, kurma atau sagu.

Moms, proses pembuatan juga menjadi perbedaan gula aren dan gula merah.

Di dalam proses pembuatannya, gula aren biasanya dicetak menggunakan batok kelapa dengan bentuk yang pipih dan bundar, biasanya gula ini mendapatkan penambahan bahan lain seperti gula pasir.

Di sisi lain, gula merah dibuat dengan bahan dasar nira pohon kelapa.

Artinya, ini merupakan cairan manis yang berasal dari proses penyadapan batang tanaman pada tumbuhan jenis palem seperti kurma, aren, sagu, dan kelapa.

Nira tersebut kemudian akan diolah dengan cara direbus hingga berbentuk seperti caramel dan pada akhirnya dicetak atau dibentuk hingga menyerupai silinder dan berbentuk seperti batok kelapa.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Biskuit Diet, Ada yang Tanpa Kandungan Gula!

Perbedaan gula aren dan gula merah terletak pada indeks glikemiknya.

Glikemik indeks gula aren nilainya 70. Angka ini adalah 2 kali lebih besar dibandingkan nilai glikemik indeks gula kelapa yang niainya 35.

Dalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk menilai indeks glikemik gula, gula aren memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada gula merah.

Artinya gula aren meningkatkan kadar glukosa darah pada tingkat yang lebih lambat. Namun, temuan ini tidak dapat disimpulkan.

Menurut American Diabetes Association, indeks glikemik dapat menjadi alat yang membantu ketika mengelola gula darah. Perlu diingat bahwa indeks glikemik dapat bervariasi pada setiap orang.

Seperti kebanyakan makanan, gula bukan jenis produk yang berdampak pada kesehatan. Melainkan jumlah produknya yang memengaruhi kesehatan.

Sehingga jika berlebihan mengonsumsinya, akan memberi dampak pada kesehatan

Perbedaan gula aren dan gula merah selanjutnya yaitu terletak di warna. Gula aren memiliki warna yang jauh lebih terang dibandingkan dengan gula merah.

Jika dibandingkan dengan gula merah warna gula aren lebih lebih terang yakni kuning kemerahan.

Sementara, gula merah memiliki tampilan warna cokelat gelap terkadang kemerahan. Warnanya yang khas yaitu cokelat gelap kemerah-merahan.

Baca Juga: 15 Pengganti Gula Selain Madu, Lebih Sehat dan Mudah Dicari

Tekstur dan rasa juga memperlihatkan perbedaan gula aren dan merah.

Ketika gula aren memiliki tekstur yang lebih empuk dibanding gula merah dan mudah dihaluskan, di sisi lain gula merah cenderung memiliki tekstur yang keras.

Moms bisa melihat perbedaan ini saat memegang permukaannya.

Sekilas rasa gula aren dan gula merah tampak sama saja.

Namun, Moms harus mencermati dan merasakan bahwa gula aren jauh lebih manis dibandingkan gula merah. Aroma dari gula aren pun lebih kuat dibanding gula merah.

Meski nyaris sama, gula aren terasa lebih legit dibandingkan gula Jawa.

Bahan baku pembuatan

Meski serupa, bahan baku pembuatan gula aren dan gula merah sangatlah berbeda.

Gula aren merupakan gula yang dibuat dari nira (cairan yang keluar dari pohon) aren atau enau (Arenga pinnata). Selain nira, pohon aren menghasilkan buah kolang-kaling dan batangnya menghasilkan ijuk untuk dijadikan sapu.

Sementara itu, gula merah terbuat dari nira berbagai jenis pohon, seperti kelapa, palem, nipah, lontar, atau sagu. Namun, gula merah umumnya dibuat dari nira kelapa (Cocos nucifera).

Gula merah juga sering disebut dengan gula jawa karena pengrajinnya paling banyak berada di Pulau Jawa.